Apakah Putin Oposisi Palsu?

Oleh: Henry Makow Ph.D.
19 April 2014
Sumber: www.henrymakow.com

Illuminati sedang memanfaatkan gesekan Rusia-AS terkait Ukraina untuk meletakkan dasar Perang Dunia III. Oposisi dialektikal antara Rusia dan AS sedikit terlalu apik untuk dapat dipercaya. Seakan-akan Uni Soviet dan Amerika Serikat telah bertukar tempat.

Vladimir Putin

Pada bulan Maret, ketika Hillary Clinton menyamakan Vladimir Putin dengan Adolf Hitler, dia sedang menyiapkan kerangka untuk Perang Dunia III.

Seperti Perang Dunia II, Perang Dunia III akan melambangkan perlawanan terhadap hegemoni Yahudi Masonik atas dunia. Itu akan mengadukan nasionalis dengan “globalis” (Zionis). Satu-satunya persoalan adalah apakah, seperti Hitler, Putin melambangkan “oposisi palsu”.

The Protocols of Zion menyatakan, “Sekarang ini, jika Negara manapun mengemukakan protes terhadap kita, itu sekadar tatacara berdasarkan kebijakan kita dan menurut arahan kita…” (9)

Apa ini masih berlaku? Firasat saya mengatakan ya. Rusia memiliki bank sentral Rothschild. Putin rutin berunding dengan Henry Kissinger.

Semua perang didalangi. Para globalis tak mau mengambil resiko dengan sebuah perang dunia di mana mereka dapat binasa.

Putin Sang Ksatria Putih

Menulis untuk The American Free Press dan The Barnes Report, Michael Collins Piper menunjukkan bagaimana Putin adalah lawan dialektikal Barat Zionis setanik, persis sebagaimana Hitler dan Stalin adalah saudara kembar berseberangan.

Putin mengumumkan agama barunya.
Putin mengumumkan agama barunya.

Di tengah hiruk-pikuk media yang menyasar Putin, intinya adalah Putin dan Rusia sedang dipukul tanpa belas kasih lantaran Putin dipandang sebagai kekuatan ideologis yang melambangkan ideologi nasionalis Rusia berumur panjang dan berakar dalam, ideologi yang terikat erat dengan agama Kristen Ortodoks.

Belum pernah ada di zaman modern orang seperti Putin, bangkit menantang apa yang dikenal sebagai Tata Dunia Baru dan perang terhadap tradisi Kristen. Survey seksama terhadap media elit dalam pekan-pekan terakhir menggarisbawahi fakta bahwa elit global sangat risau dengan ideologi nasionalis yang sedang mendapat pegangan di Rusia di bawah Putin.

Untuk konsumsi masyarakat, tokoh penghasut perang dari Partai Republik, Arizona, Sen. John McCain, menulis dalam The New York Times pada 14 Maret: “Rusia bukan kekuatan besar yang setara dengan Amerika. Ia cuma SPBU yang dijalankan oleh rezim otokratis korup.”

Komentar-komentar hasutannya merupakan ucapan yang digaungkan pada masa kampanye presiden 2012 ketika kandidat Partai Republik Mitt Romney menyebut Rusia “tak ragu lagi adalah musuh geopolitik kita No. 1”, sebuah pengumuman luar biasa yang mengungkap isi pikiran orang-orang neokonservatif Zionis garis keras di balik perkataan Romney.

Putin telah mendapat murka orang-orang yang bercita-cita membentuk dunia di antara para penyusun instrumen perencanaan geopolitik tingkat tinggi seperti kelompok Bilderberg, Trilateral Commission, dan Council on Foreign Relations. Dia juga telah melukai perasaan keluarga-keluarga dan kelompok-kelompok keuangan Yahudi saling terhubung yang menjadi tenaga penggerak di balik imperium global Zionis yang bermarkas di Israel tapi mengerahkan kekuasaannya ke seluruh planet.”

Pada 30 Maret, Washington Post memuat ulasan Anne Applebaum—kritikus Yahudi lainnya terhadap Putin—berjudul “Pemikiran anti-Barat Rusia Mendapat Pegangan”. Dia menulis, ideologi Rusia mungkin bercampur-aduk: kupasan Soviet lama terhadap “demokrasi borjuis” munafik plus sedikit anti-Eropanisme, anti-globalisme, dan corak homofobia untuk daya tarik kontemporer. Tapi mari kita tidak berasumsi bahwa persaingan antar gagasan adalah janggal dan usang. Dan mari kita tidak berpura-pura bahwa ideologi-ideologi tidak penting, karena, sekalipun kita suka sebaliknya, mereka penting.

Keesokan harinya, 31 Maret, Washington Post menerbitkan kolom karangan jurnalis Yahudi kelahiran Rusia, Masha Gessen, yang menyatakan bahwa misi Rusia adalah “menyelamatkan dunia dari Barat”. Gessen menulis: “Selama dua tahun terakhir, sebuah ideologi baru telah terbentuk di Kremlin. Terus-menerus dipromosikan di siaran televisi negara, itu telah mendapat pegangan sebagai gagasan nasional Rusia—dan menjadi tenaga penggerak di balik sikap internasionalnya yang belakangan agresif. Rusia sedang membentuk ulang dirinya sebagai pemimpin dunia anti-Barat.”

Masha Gessen
Masha Gessen

Apakah ini semua memberi pertanda perang melawan Rusia. Itu masih harus dilihat.

Putin Memakai Topi Putih

Jelas Rusia ada di sisi malaikat dalam konflik ini. Neokon Yahudi yang mempelopori Tata Dunia Yahudi Masonik bersalah atas agresi di Ukraina, sebagaimana di setiap tempat lain. Mereka akan kesulitan menghimpun dukungan di dalam negeri atau bahkan luar negeri. Dalam terbitan anyar World Affairs Brief, Joel Skousen mencatat bahwa Jerman sedang hilang kesabaran terhadap AS.

Bagian dari masalah dalam mengajak Jerman menolak ikatan energi dan dagang dengan Rusia adalah tumbuhnya permusuhan terhadap Rusia serta ketergantungan Jerman pada bahan bakar dan gas alam Rusia. Pasca pecahnya skandal mata-mata NSA, Menteri Dalam Negeri Jerman mengatakan, “AS beroperasi tanpa jenis perbatasan apapun.” Dia juga menyebut “taraf kesukaan terhadap Amerika dalam jajak pendapat Jerman saat ini lebih rendah daripada sebelumnya. Terakhir kali seperti ini adalah selama tahap tertentu kebijakan-kebijakan George W. Bush.”

Der Spiegel menyatakan bahwa, “Jerman sedang mendekati Rusia karena kepentingan pribadinya dan kejijikannya kepada AS. Kita begitu terbiasa menganggap Jerman bersekutu dengan AS melawan Rusia, sehingga ini terasa sulit dibayangkan oleh mayoritas orang Amerika. Tapi beginilah persekutuan berubah—dengan langkah pertama.

Seberapa lebih mudah menghancurkan AS dibanding ketika ia jelas-jelas salah? Ketika jenderal-jenderal terbaiknya dibersihkan dan kaum wanita bertempur? Mungkin ini agenda—sebuah perang di mana AS akan kalah, sebuah peluang sempurna untuk membersihkan “pembangkang” dan menyisihkan penduduk.

Di sisi lain, AS menjalankan pengekangan luar biasa melalui gertakan dan sanksi tak berarti. Rusia juga berhati-hati menghindari konfrontasi. Usai mengamankan akses penting Laut Hitam, ia tidak tergesa-gesa mencaplok Ukraina Timur. Kesepakatan yang dirundingkan di Jenewa baru-baru ini menunjukkan bahwa, apapun yang telah direncanakan Illuminati, para kaki-tangan pemegang tuas kekuasaan di Timur dan Barat tak punya selera untuk perang.

Apakah Putin oposisi palsu?

Ya. Tapi, pada saat bersamaan, perbedaan antara Timur dan Barat terasa nyata. Mereka mewakili dua mafia Mason, yang satu berpura-pura nasionalis dan agamis, yang lain setanik bangga. Tapi mafia Rusia takkan mau dieksploitasi dan dikendalikan oleh mafia Zionis.

Mafia Rusia dan mafia Zionis

Seperti kata dubes Rusia Vitaly Churkin dalam wawancara dengan Charlie Rose, kami ingin menjadi mitra setara dengan Barat, dan bukan “junior”. Apakah ini menjadi pertanda perang dengan Rusia, seperti kata Piper? Itu masih harus dilihat.

Catatan akhir. Kita tak boleh lupa dengan “kecelakaan pesawat Presiden Polandia” di Smolensk pada April 2010 ketika Putin mengetuai pembunuhan elit nasionalis Polandia itu. Fakta bahwa tak ada pemimpin Barat hadir di pemakamannya mengisyaratkan ini dilakukan dengan restu Illuminati. Ini indikasi lain bahwa Putin adalah anggota perkumpulan tersebut.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.