Vladimir Putin Bantu Antarkan New World Order

Oleh: Ken
November 2015
Sumber: Redefining God

Di pagi orang-orang Turki menjatuhkan pesawat penumpang sipil Rusia, saya menemukan artikel ini dari pabrik disinformasi ternama Veterans Today.

Ini adalah contoh bagus propaganda dialektika Timur/Barat dan trik “Putin Juru Selamat” sehingga saya memutuskan itu dapat menjadi alat pengajaran tepat untuk membantu orang-orang sadar. Dan mengingat semua narasi membingungkan seputar Putin dan situasi dunia terkini, saya pikir pendekatan terbaik adalah fokus pada dua hal fundamental mencolok.

  1. Kerjasama Putin dalam operasi 9/11 globalis
  2. Dukungan Putin terhadap PBB globalis sebagai solusi kesengsaraan kita saat ini

Jadi mari kita mulai.

Putin dan 9/11

Sekalipun kita memandang Vladimir Putin dari perspektif naif konvensional, tetap dia adalah mantan perwira KGB dan karenanya sangat akrab dengan konsep teror bendera palsu. Dengan demikian, tidak mungkin luput dari perhatiannya bahwa di hari serangan 9/11, tiga gedung tinggi New York ambruk setelah cuma dua dihantam pesawat. Jadi sebagai intelijen profesional, sejak hari pertama dia sudah tahu ada yang tak beres. Dan di hari-hari pasca serangan, informasi intelijen Rusia yang terlebur dengan cacat-cacat dalam laporan resmi pemerintah AS membuat inkonsistensinya cukup mencolok. Ini menimbulkan pertanyaan nyata…

Kenapa dia menghabiskan 14 tahun berikutnya dengan pura-pura mendukung “Laporan Resmi” 9/11?

Pasca 9/11, Putin berpegang pada poin pembicaraan globalis.

(Dari BBC)

Video mentah (belum diterjemahkan) di mana Putin berkomentar tentang Bin Laden bisa ditemukan di sini.

Dan berikut adalah beberapa petikan penting dari artikel BBC beserta komentar saya.

Tidak diperlukan bukti. Tn. Putin, yang sedang berada di Brussels untuk pertemuan dengan para pemimpin Uni Eropa dan NATO, berkata kepada wartawan: “Bagi kami sudah jelas. Satu-satunya hal yang tidak kita ketahui adalah peran persis yang dia (Bin Laden) mainkan (dalam serangan teror terhadap Amerika).
Jadi Putin bergabung dengan paduan suara antek globalis dalam mempersalahkan serangan 9/11 pada Usamah bin Laden. Jika demikian, mungkinkah intelijen Rusia tidak tahu soal hubungan dekat Bin Laden dengan CIA? Mengingat Bin Laden adalah sosok kunci dalam perang Rusia di Afghanistan, Anda bisa yakin mereka tahu semua hal tentang koneksi CIA-nya. Dan ini berarti Putin sedang menyangkutpautkan 9/11 pada seseorang yang dia tahu merupakan aset CIA. Bagi orang rasional manapun, ini kuat mengindikasikan kemungkinan bahwa serangan tersebut adalah operasi bendera palsu yang dilaksanakan oleh CIA, tapi Putin tidak bicara sepatah katapun soal itu, kan?

Presiden Rusia mengkritik Arab Saudi karena tak izinkan AS melancarkan serangan terhadap Afghanistan dari pangkalan di wilayahnya.
Jadi selain mempersalahkan serangan 9/11 pada Bin Laden, Putin adalah pemandu sorak serangan AS terhadap Afghanistan. Orang bertanya-tanya apa dia mendapat kompensasi atas dukungannya dengan diberi hak distribusi Rusia untuk opium Afghan.

Koresponden BBC Eropa Justin Webb menyebut Presiden Putin kemungkinan besar berusaha meyakinkan para pemimpin UE agar, pada gilirannya, lebih mau mengakui bahwa Rusia butuh kebebasan untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam pertempuran melawan pemberontak di Chechnya.
Dan bagian ini membawa kita ke Putin, intelijen Rusia, dan serangan bendera palsu mereka sendiri terhadap rakyat Rusia. Pemerintahan Rusia bukan orang asing dalam seni bernegara, dan mereka juga memakai serangan gaya 9/11 untuk melancarkan aksi militer di tempat-tempat macam Chechnya. Lihat Russian Apartment Bombings dan Beslan School Massacre untuk contoh operasi mereka.

Kembali ke Bin Laden dan Afghanistan sejenak, periksalah bagian ini dalam biografi Wikipedia-nya.

“Bin Laden bertemu dan membangun relasi dengan Hamid Gul, jenderal bintang tiga di angkatan darat Pakistan dan kepala badan ISI. Kendati AS menyediakan uang dan senjata, pelatihan kelompok-kelompok militan sepenuhnya dikerjakan oleh Angkatan Bersenjata Pakistan dan ISI.”

Jadi Bin Laden terhubung dengan Hamid Gul, dan bisa Anda tebak siapa yang duduk di Dewan Direktur Redaksi Veterans Today hingga wafatnya Agustus kemarin?

(Dari Veterans Today)

CIA dengan Bin Laden dengan Hamid Gul dengan Veterans Today—koneksi menarik, bukan? Sesungguhnya, para agen intelijen tingkat tinggi ini semua bekerja untuk orang-orang yang sama (orang-orang yang mengendalikan semua uang, para gangster bank sentral globalis) dan mereka saling kenal. Itu sebabnya dukungan Putin terhadap meme “salahkan Bin Laden” lebih konyol lagi. Dan jika Anda tidak akrab dengan sarang tikus mata-mata dan penipu Veterans Today, coba tengok.

  1. Direktur VT, Gordon Duff: Shady as Hell: The Veterans Today / RT / PressTV Disinformation Conglomerate (Part 1 – The Amazing Gordon Duff)
  2. Perusahaan milik Gordon Duff, Adamus Defense Group: The Veterans Today / RT / PressTV Disinformation Conglomerate (Part 3 – Gordon Duff’s “Adamus Group”)
  3. Penasehat VT, Leo Wanta: The Veterans Today / RT / PressTV Disinformation Conglomerate (Part 2 – Deconstructing the Bizarre Tale of Leo Wanta)

Orang-orang ini terlibat dalam menjajakan dialektika Timur/Barat dan “juru selamat” Putin kepada pembaca berita alternatif. Itu sebabnya mereka mengeluarkan sampah seperti artikel yang ditampilkan di atas.

Kini kembali ke Putin…

Kalau-kalau Anda berpikir bahwa dukungan Putin pada Laporan Resmi hanyalah spin BBC terhadap perkataannya, berikut ada beberapa hal langsung dari situs Kremlin:

  • Putin dan Bush bersama-sama mendesak “semua negara” untuk ikut dalam perang melawan “terorisme” pasca 9/11.
    Gambar 5
    (Dari Kremlin.ru)
  • Pada bulan berikutnya, November 2001, Putin mengunjungi AS dan berbicara tentang Afghanistan dalam sebuah pidato di Universitas Rice.
    (Dari Kremlin.ru)
    Jadi, menurut kata-kata Kremlin sendiri, dia mendukung invasi AS atas Afghanistan dan menyebut sikap Bush “cukup beralasan”. Ya, itu pembeber nyata untuk Anda.
  • Dari sana, Putin terus pergi mengunjungi Ground Zero di New York.
    (Dari Kremlin.ru)
    Jika Anda baca artikelnya, Anda akan lihat bahwa dia bermain blak-blakan: dia menaruh rangkaian bunga dan mengungkapkan dukacita dan kesetiakawanan terkait “serangan teroris”.
  • Dan Putin juga duduk untuk wawancara dengan National Pubic Radio.
    (Dari Kremlin.ru)

Saya menemukan transkrip wawancaranya di NPR.org. Berikut adalah dua petikan penting.

Pertanyaan 17
Tn. Siegel: Presiden Bush kini menyebut Usamah bin Laden sebagai “si jahat”. Dia memakai istilah “jahat”. Apa dia juga berlebihan sekarang, dan apakah itu juga slogan masa kini, atau menurut Anda itu benar?
Presiden Putin: Sebetulnya, saya berpikir Presiden Bush sangat lunak dalam pemilihan kata-katanya. Saya punya definisi dan julukan lain untuk disodorkan, tapi tentunya saya dibatasi oleh fakta bahwa saya sedang bicara kepada media dan ini hampir tidak pantas.
Intinya, orang-orang yang barusan Anda sebutkan, para teroris, khususnya teroris yang bersandar pada ide-ide fundamentalis kebencian terhadap manusia, orang-orang ini, para teroris ini, tidak memperlakukan umat manusia sebagai manusia. Kita bahkan bukan musuh, menurut mereka. Kita cuma debu. Kita bukan apa-apa dan kita bukan siapa-siapa. Dan sebagai orang-orang, para kriminal ini pantas mendapat perhatian paling serius dan perlakuan paling keras.

Jadi ketika ditanya tentang Bin Laden, Putin tidak mengutarakan keberatan; dia menyokong narasi Presiden Bush dengan penuh nafsu.

Jawaban terhadap Pertanyaan 18
Presiden Putin: …Dan saya tidak takut untuk mengatakannya secara blak-blakan, dan saya bisa beritahu Anda alasannya, karena persis dua tahun lalu Rusia adalah negara pertama yang menjumpai jenis terorisme yang Amerika hadapi pada 11 September. Dan, tentu saja, skalanya tidak sama besar tapi tetap sama-sama mengerikan, di mana, di pusat keramaian Moskow dan kota-kota lain di Federasi Rusia, bangunan pemukiman, bangunan apartemen, diledakkan. Dan sebagai akibat dari tindakan teror itu, ratusan orang tak berdosa mati.

Petikan ini mengungkap kenapa Putin tidak membocorkan Bush dan 9/11. Itu karena dua-duanya adalah agen globalis, dan dua-duanya menjalankan operasi bendera palsu bergaya 9/11 terhadap rakyat mereka sendiri demi memajukan agenda globalis, secara domestik (dengan memperketat kendali atas rakyat mereka) maupun secara internasional (dengan menarik negara-negara ke dalam upaya multilateral untuk memerangi “terorisme”).

Putin belum mengatakan yang sebenarnya soal 9/11 karena belum waktunya. Para globalis telah berbuat banyak setelah 9/11 untuk membawa kita ke posisi hari ini, dan sekarang karena mereka hampir siap untuk mengeluarkan trik Polisi Baik menggebuk Polisi Jahat, Anda akhirnya akan mendengar Putin bicara fakta (antara hari ini sampai September 2016).

[Bag. 2 — 27-28 November 2015] – Putin dan PBB

Dalam tur Putin di AS pasca 9/11 pada November 2001, dia juga melakukan kunjungan signifikan ke PBB.

(Dari Kremlin.ru)
Coba tengok apa yang dikatakan artikel Rusia soal ini.

Tn. Putin, pada gilirannya, aktif mendukung upaya PBB melawan terorisme internasional, dan menekankan perlunya semua negara tunduk pada resolusi dan keputusan Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB. Tn. Annan berterimakasih pada Rusia atas peran terdepannya dalam perang PBB terhadap terorisme.

Mereka juga berdiskusi rinci tentang penyelesaian politik di Afghanistan dan langkah-langkah untuk mencegah negara itu berubah menjadi lahan subur terorisme internasional. Tn. Putin dan Tn. Annan sepakat bahwa pengambilan keputusan mengenai masa depan Afghanistan utamanya diserahkan kepada rakyat Afghan disertai bantuan aktif dari komunitas internasional.

Jadi sebagaimana bisa Anda simak, Putin maupun Annan bersekutu dengan Bush dalam menunjuk 9/11 sebagai serangan “teroris internasional” sungguhan dan dalam “membebaskan” Afghanistan agar tidak menjadi “lahan subur terorisme internasional” (dan mulai menjadi perkebunan untuk produksi opium internasional). Tapi kenapa, Anda tanya? Karena dalam rangka menundukkan masyarakat dunia di bawah kendali PBB/NWO, para globalis harus menciptakan masalah global yang menuntut solusi global. Salah satu masalah global yang sengaja mereka rekayasa adalah “terorisme internasional”; satu lagi adalah perubahan iklim “ulah manusia”, dan Anda akan dengar jauh lebih banyak tentang ini tiga hari lagi.

(Sumber)

Selain kunjungan Putin ke AS, satu hal mencolok lain terjadi pada November 2001: khalayak diperkenalkan pada konsep “BRIC”. Dan itu dilakukan tak lain tak bukan oleh teman-teman baik kita di Goldman Sachs.

Berikut ini sedikit tentang pengarang makalahnya, Jim O’Neill, dari Wikipedia.

Terence James “Jim” O’Neill, Baron O’Neill dari Gatley (lahir 17 Maret 1957), pensiunan direktur Goldman Sachs Asset Management, adalah ekonom Inggris yang dikenal atas penciptaan istilah BRIC, singkatan dari Brazil, Rusia, India, dan China—keempat negara berkembang pesat yang melambangkan pergeseran kekuatan ekonomi global dari negara-negara maju G7.

Dia bergabung dengan Goldman Sachs pada 1997 dan dia ditunjuk sebagai kepala riset ekonomi global pada 2001, tahun ketika dia mempublikasikan makalah rintisan BRIC.

Pada 28 Mei 2015 dia dijadikan Life Peer sebagai Baron O’Neill dari Gatley, dari Gatley di Kabupaten Manchester Raya.

Bukankah menarik bahwa Kepala Riset Ekonomi Global Goldman Sachs (dan anak kesayangan Elit London), “Baron O’Neill dari Gatley”, adalah orang yang merintis gerakan BRICS? Dan sejak saat itu, para globalis mulai pelan-pelan memecah G20 ke dalam “tim kaos dan tim kulit” demi menjalankan dialektika Timur/Barat. Tim kaos G7 akan diberi peran orang jahat, dan tim kulit G5 (BRICS) akan diberi peran orang baik. Karena masyarakat dibesarkan sejak kecil dengan kisah-kisah orang baik vs orang jahat, mempersilakan “orang baik” menghadirkan NWO akan jadi cara indah dan mudah untuk memikat masyarakat ke sistem baru.

Transisi pelan dari kumpul akrab pasca 9/11 ke konflik dialektika Timur/Barat hari ini dimulai satu tahun setelah “Baron” O’Neill menyingkap konsep BRIC. Sementara para globalis menggerakkan AS ke arah invasi Irak, Putin mengambil sikap menentang tindakan “unilateral”.

(Dari CBS News)

Sebagaimana dapat Anda simak, Putin menyerukan kepatuhan pada PBB dari Irak (dalam program senjatanya) maupun AS (dalam berpegang pada pendekatan multilateral PBB ketimbang mengambil tindakan unilateral). Membuat tindakan unilateral oleh negara bangsa terkesan jahat seraya membuat tindakan multilateral dalam kerangka globalis PBB terkesan baik merupakan inti propaganda globalis. Mengebiri negara bangsa dan menguasakan pemerintahan sentral global, itulah globalisme, dan itulah yang sedang dijajakan oleh Putin “orang baik”. Seperti kata artikel CBS kemudian…

Putin mengatakan Rusia setuju dengan AS bahwa penting sekali “memastikan Irak tak punya senjata pemusnah masal”. Tapi dia menambahkan, “kami percaya kita harus tetap dalam kerangka kerja yang sedang dijalankan di dalam PBB”.

Nah, jika kita mundur sejenak dan merenungkan semua ini, kita lihat ada dua agenda globalis yang bermain di akhir 2002: 1) agenda perang melawan teror dan 2) agenda konflik dialektika. Dalam agenda perang melawan teror, para globalis memakai AS untuk secara paksa merestrukturisasi Timur Tengah lewat invasi dan revolusi berwarna. Dan dalam agenda konflik dialektika, mereka membangun pengimbang (BRICS) terhadap “tindakan unilateral menggila” oleh AS.

Dukungan Putin untuk kedua agenda ini diperlihatkan pasca invasi Irak pada 2003. Tengok artikel tahun 2004 ini…

(Dari CNN)

Membaca artikel ini, orang mungkin bertanya-tanya, “Jika Rusia memang menentang Perang Irak, kenapa Putin mengungkap ‘informasi intelijen’ yang menunjang posisi para pemulai Perang?” Jawabannya sederhana: karena dia mendukung kedua agenda globalis.

Seperti kata artikel tersebut, Perang Irak menghadapi kecaman di dalam negeri, jadi Putin mengatakan sesuatu yang dibutuhkan untuk membantu menangkis oposisi terhadap agenda perang melawan teror. Karena para globalis masih punya pekerjaan beberapa tahun di Timur Tengah, Putin harus membantu menjaga operasi ini tetap di jalurnya.

Pada waktu yang sama, dia harus mempertahankan sikap menentang perang agar agenda konflik dialektika bisa terus berkembang. Pada saat artikel CNN ini ditulis, masih ada waktu dua tahun sebelum negara-negara BRICS mengadakan rapat tak resmi pertama di PBB.

Jadi dengan berbahasa oposisi dari satu sisi mulutnya dan menyediakan dukungan dari sisi lain, Putin persis mengikuti rencana globalis.

Beberapa tahun kemudian, dialektika Timur/Barat mulai mewujud. Berikut ini dari situs Kremlin tentang “Kerjasama dalam BRIC”…

Dialog politik dalam format BRIC bermula di New York pada September 2008, ketika para menteri luar negeri mereka berunding semasa [sidang] Majelis Umum PBB ke-61. Sejak saat itu, menteri-menteri luar negeri BRIC bertemu empat kali, termasuk pertemuan skala penuh di Yekaterinburg pada 16 Mei 2008. Pernyataan bersama yang diadopsi sebagai hasil pertemuan ini merumuskan pendekatan bersama terhadap isu-isu krusial dalam agenda internasional.

Jadi dalam rahim PBB-lah spematozoid BRIC milik Baron O’Neill menemukan sasarannya, dan aliansi BRIC lahir di sana hampir lima tahun kemudian. Pertemuan skala penuh diadakan tiga tahun sesudah itu, yang melahirkan sebuah pernyataan tentang agenda bersama mereka pada Mei 2008. Tapi sebelum memeriksa pernyataan tersebut, kita harus tengok apa yang Putin katakan di Munich Conference on Security Policy Februari 2007.

Di Konferensi ini, Putin menyingkap “dialektika tatanan dunia” yang begitu akrab di telinga kita dalam beberapa tahun terakhir. Ini dari transkrip pidatonya (yang bisa pula ditonton di YouTube).

…apa yang sedang berlangsung di dunia hari ini—dan kami baru mulai membahas ini—adalah sebuah percobaan untuk memperkenalkan konsep ini ke dalam urusan internasional, konsep dunia unipolar.

Apa hasilnya?

Tindakan unilateral dan seringkali tak sah tidak menyelesaikan masalah apapun. Terlebih, itu menimbulkan tragedi kemanusiaan baru dan menciptakan pusat ketegangan baru. Silakan nilai sendiri: perang dan juga konflik lokal dan regional tidak berkurang. Tn. Teltschik menyinggung ini dengan sangat baik. Dan tak sedikit orang tewas dalam konflik-konflik ini—bahkan lebih banyak daripada sebelumnya. Sangat lebih banyak, sangat lebih banyak!

Hari ini kita menyaksikan penggunaan kekuatan—kekuatan militer—yang berlebihan dan nyaris tak terbendung dalam hubungan internasional, kekuatan yang menjerumuskan dunia ke dalam jurang konflik permanen. Akibatnya, kita tak punya cukup kekuatan untuk menemukan solusi menyeluruh bagi konflik-konflik ini. Menemukan penyelesaian politik juga jadi mustahil.

Kita sedang melihat peremehan semakin besar terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional. Dan norma hukum independen, sebetulnya, semakin mendekati sistem hukum satu negara. Satu negara dan, tentu saja, terutama Amerika Serikat, telah melangkahi perbatasan nasionalnya dengan segala cara. Ini tampak dalam kebijakan ekonomi, politik, budaya, dan pendidikan yang diberlakukannya pada negara-negara lain. Well, siapa yang suka ini? Siapa yang senang dengan ini?

[Dalam paragraf-paragraf ini Putin memperkenalkan MASALAH; AS yang menjadi liar di dunia berusaha memberlakukan tatanan unilateral. Dia juga mengungkapkan REAKSI kolektif (“Ini tampak dalam kebijakan ekonomi, politik, budaya, dan pendidikan yang diberlakukannya pada negara-negara lain. Well, siapa yang suka ini? Siapa yang senang dengan ini?”) Sekarang perhatikan bagaimana dia mempromosikan SOLUSI: aliansi BRIC, multipolaritas, dan PBB…]

…PDB gabungan yang terukur dalam paritas daya beli negara-negara seperti India dan China sudah lebih besar daripada AS. Dan kalkulasi serupa atas PDB negara-negara BRIC—Brazil, Rusia, India, dan China—melampaui PDB kumulatif Uni Eropa. Dan menurut para ahli, jurang ini akan meningkat di masa depan.

Tak ada alasan untuk ragu bahwa potensi ekonomi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi global yang baru akan berubah menjadi pengaruh politik dan akan memperkuat multipolaritas.

Sehubungan dengan ini, peran diplomasi multipolar meningkat signifikan.

Saya yakin, satu-satunya mekanisme yang berhak membuat keputusan soal penggunaan kekuatan militer sebagai upaya terakhir adalah Piagam PBB. Dan sehubungan dengan ini, saya tidak menangkap apa yang baru saja disampaikan oleh rekan kita, Menteri Pertahanan Italia, ataukah yang dikatakannya tidak tepat. Bagaimanapun, saya menangkap bahwa penggunaan kekuatan hanya sah apabila keputusan diambil oleh NATO, UE, atau PBB. Jika dia memang berpikir begitu, maka kita punya sudutpandang berbeda. Atau saya salah dengar. Penggunaan kekuatan hanya bisa dianggap sah jika keputusan disetujui oleh PBB. Dan kita tak perlu menjadikan NATO atau UE sebagai pengganti PBB. Bila PBB mau sungguh-sungguh menyatukan kekuatan komunitas internasional dan dapat betul-betul bereaksi terhadap peristiwa di berbagai negara, bila kita mau meninggalkan peremehan hukum internasional, maka situasi akan berubah.

Jadi begitulah. Para globalis sedang memakai PBB untuk melakukan semua kerja kotor dalam merestrukturisasi dunia demi NWO yang terpusat pada PBB, dan mereka sedang melemparkan semua kesalahan pada negara bangsa AS, bukan diri mereka sendiri atau PBB milik mereka, atas kerusakan yang terjadi. Pada saat bersamaan, mereka membangun BRICS sebagai pahlawan yang akan menyelamatkan dunia dari “amukan kekuatan tunggal Amerika” dengan menghadirkan PBB LEBIH KUAT yang “mau sungguh-sungguh menyatukan kekuatan komunitas internasional dan dapat betul-betul bereaksi terhadap peristiwa di berbagai negara”.

Sebagaimana bisa Anda simak, Putin hendak membawakan PBB yang mampu menguasai negara-negara bangsa di dunia, termasuk AS. Dan ini tercermin pula dalam pernyataan bersama dari pertemuan skala penuh pertama BRIC. Jika Anda baca pernyataannya, Anda akan segera sadar bahwa itu semua tentang PBB. Perkenankan saya mengajak Anda mengarungi poin-poin pentingnya.

    • Menurut aliansi BRIC, tatanan dunia seperti apa yang mesti kita punya?

      “Para Menteri menyatakan kembali bahwa tatanan dunia hari ini mesti didasarkan pada aturan hukum internasional dan penguatan multilateralisme di mana PBB memainkan peran sentral.”

      Di mana PBB milik globalis memainkan peran sentral.

    • Menurut aliansi BRIC, bagaimana Anda membuat PBB lebih kuat seperti dinyatakan oleh Putin di Munich?

      “Mereka menegaskan kembali perlunya reformasi PBB secara menyeluruh dengan maksud menjadikannya lebih efisien sehingga dapat menangani tantangan global mutakhir secara lebih efektif. Menteri Rusia dan China menyatakan kembali bahwa negara mereka menyematkan nilai penting pada status India dan Brazil dalam urusan internasional, dan memahami dan mendukung aspirasi India dan Brazil untuk berperan lebih besar di PBB.”

      Penafsiran: “Reformasi saja PBB dengan memberikan kursi permanen di Dewan Keamanan PBB kepada negara-negara BRIC tersebut.”

    • Menurut aliansi BRIC, bagaimana kita menyelesaikan kelesuan ekonomi dunia?

      “Para Menteri mencatat bahwa pembangunan berkelanjutan ekonomi global dalam jangka panjang serta pencarian solusi bagi masalah-masalah global akut di masa kita, seperti kemiskinan, kelaparan, dan penyakit, hanya memungkinkan jika kita mempertimbangkan kepentingan semua negara sebagaimana mestinya dan dalam sistem ekonomi global yang adil.

      Para Menteri menyokong penguatan dialog untuk mencapai sasaran pembangunan yang disepakati secara internasional, khususnya Millennium Development Goals, atas dasar kemitraan global untuk pembangunan. Mereka mendukung usaha-usaha internasional untuk memerangi kelaparan dan kemiskinan.”

      Dengan mematuhi aturan Pembangunan Berkelanjutan milik PBB dan tentunya menggapai Millennium Development Goals milik PBB.

    • Menurut aliansi BRIC, bagaimana Anda mengakhiri momok terorisme?

      “Para Menteri tegas mengecam terorisme dalam segala bentuk dan wujudnya, yang dilakukan untuk tujuan apapun. Mereka menyatakan kembali bahwa terorisme merupakan salah satu ancaman paling serius bagi perdamaian dan keamanan internasional dan bahwa komunitas internasional harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kerjasama guna mencegah dan memerangi terorisme. Mereka secara khusus menyoroti pentingnya kerangka kerjasama PBB dan perlunya semua negara anggota menerapkan konvensi internasional PBB dan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang memerangi terorisme.

      Para Menteri menekankan pentingnya penerapan Strategi Global Kontra-Terorisme PBB dalam segala aspeknya dan berpendapat bahwa semua negara anggota harus membuat upaya bersama menuju finalisasi cepat Konvensi Komprehensif Mengenai Terorisme Internasional di PBB.”

      Jadi kita mengakhiri terorisme terorganisir dan didanai globalis dengan mematuhi Strategi Kontra-Terorisme milik PBB globalis. Kenapa saya baru terpikir soal itu?!

    • Menurut aliansi BRIC, apakah perubahan iklim akibat ulah manusia adalah serius?

      “Para Menteri menyokong penguatan kerjasama internasional untuk membahas perubahan iklim dalam konteks Konvensi Kerangka Kerja Mengenai Perubahan Iklim PBB dan Protokol Kyoto. Mereka mengungkapkan keinginan untuk bekerjasama erat dalam rangka melaksanakan Rencana Aksi Bali.”

      Ya, itu serius, dan setiap orang perlu mengikuti rencana PBB untuk menguranginya.

Setelah pernyataan bersama BRIC ini dilansir, Kremlin memasang pernyataan “Kerjasama dalam BRIC”, dan pernyataan ini mengandung sebuah petikan yang perlu pula kita simak.

“BRIC adalah kelompok longgar negara-negara yang mencakup Brazil, Rusia, India, dan China, pusat-pusat pengaruh politik dan pertumbuhan ekonomi terbesar di antara negara-negara berkembang. Negara-negara ini memiliki potensi integrasi substansial di kawasan masing-masing.”

Jadi apa maksud Rusia dengan “potensi integrasi substansial di kawasan masing-masing”? Mereka sedang membicarakan peran BRIC dalam membantu mengintegrasikan negara-negara dunia ke dalam Kawasan Pembangunan PBB.

Ambil waktu sejenak untuk memikirkan benua-benua dunia:

Di Amerika Utara, para globalis memiliki AS untuk memimpin upaya integrasi PBB.

Di Eropa Barat, mereka punya UE untuk memimpin integrasi.

Sekarang kita tambahkan BRICS.

Di Eurasia (bagian tengah luas wilayah Eropa/Asia), mereka punya Rusia untuk memimpin integrasi.

Di Asia, mereka punya China dan India untuk memimpin integrasi.

Di Afrika, mereka punya Afrika Selatan untuk memimpin integrasi.

Bisakah Anda lihat bagaimana aliansi BRIC membantu menarik dunia berkembang ke dalam sistem kawasan milik PBB?

Dengan semua ini terhampar di hadapan kita, kita lihat Putin dan aliansi BRICS-nya sedang membantu menghadirkan New World Order yang terpusat pada PBB berbasis kawasan. Dan dalam melakukan ini, mereka menghentikan rencana jahat globalis Barat, benar?

Salah.

Rencana globalis Barat untuk New World Order selalu menuntut agar itu terpusat pada PBB dan berbasis kawasan. Mereka mempublikasikan cetakbirunya pada 1961 silam, dan berikut adalah beberapa petikan dari halaman 35 dan 26 (maaf hasil pindaian saya miring).

Bisa Anda tebak dari buku apa petikan ini diambil? Yang ini.

Dan ini adalah hasil dari inisiatif yang didanai Rockefeller bernama Special Studies Project.

Bisa Anda tebak siapa direktur Proyek tersebut? Dia adalah sahabat pribadi Vladimir Putin, Henry Kissinger.

(Dari New York Times)

Jadi Putin membantu mengimplementasikan NWO yang turut dirancang oleh kawannya, Henry Kissinger, pada 1956 silam.

Untuk tahu lebih banyak tentang hal ini, baca The Rockefeller Plan for the BRICS New World Order, in their own words.

Nah, setelah saya perlihatkan pada Anda apa yang sedang direncanakan oleh Putin dan BRICS—dengan memakai kata-kata mereka sendiri yang dapat diverifikasi—sekarang waktunya menegaskan.

PEMUJAAN KEPRIBADIAN PUTIN DAN ALIANSI BRICS DUA-DUANYA ADALAH KEDOK GLOBALIS, SENGAJA DIBANGUN UNTUK MENARIK DUNIA KE DALAM NEW WORLD ORDER DENGAN MEYAKINKAN MASYARAKAT BAHWA GLOBALIS JAHAT BARAT TELAH DIHENTIKAN DAN KEKUATAN IMPERIALIS TELAH DIKALAHKAN.

Jika kenyataan ini membuat Anda kehilangan harapan palsu, itu bagus. Harapan palsu harus dilepas demi meraih harapan sejati. Dan solusi palsu harus ditolak demi membuka jalan bagi solusi nyata.

[Bag. 3 — 29 November 2015] – Veterans Today dan Propaganda Dialektika

Setelah kita menggali Putin dan BRICS yang sesungguhnya, kini waktunya mengarahkan perhatian kita kembali ke artikel konyol Veterans Today yang mengilhami esai ini. Sambil mengamatinya, mari kita buat beberapa tinjauan, menyinggung beberapa poin penting, dan menemukan alasan untuk berharap.

Poin 1 — Hal mencolok pertama adalah si pengarang, Preston James, yang mendeskripsikan diri sebagai Psikolog Sosial dengan “banyak” kontak intel.

Jika Anda ingin memanipulasi pikiran seseorang—mengubah pikiran, perasaan, dan perilakunya dengan menggunakan stimulus sosial yang disampaikan lewat media massa—siapa yang akan Anda pekerjakan? Ah, tentu saja psikolog sosial. Media boneka arus utama dan alternatif semuanya diisi oleh manipulator pikiran profesional. Biografi mereka memperlihatkan latar belakang di bidang psikologi, intelijen, think tank, dan/atau perang psikologis militer. Coba tengok siapa lagi yang duduk di Dewan Direktur Redaksi Veterans Today.

Penting untuk disadari bahwa ketika Anda membaca Veterans Today, Anda sedang menjadi sasaran perang psikologis. Pekerjaan mereka adalah memanipulasi pikiran Anda agar menerima dialektika geopolitik Timur/Barat maupun dialektika spiritual Kristus/Antikristus.

Poin 2 — Perhatikan tamsil dan kata-kata seram yang mereka gunakan dalam artikel.

Dan “para kriminal paling jahat dalam sejarah” ini sadar sepenuhnya bahwa dalam rangka mengambilalih seluruh Dunia, pada akhirnya mereka akan perlu membangun kekuatan militer masif terpusat dan kekuasaan polisi rahasia.

Mayoritas orang normal akan mendefinisikan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti itu sebagai tirani telanjang dan psikopati tak terbayangkan.

Dan itulah persis sistem yang sedang coba dilahirkan oleh para Globalis ini, Tirani Sedunia dan sistem pengintaian 24/7 yang dikoordinir untuk menghasilkan apa yang paling tepat dilukiskan sebagai sepatu bot virtual di wajah seluruh umat manusia 24 jam sehari, 7 hari sepekan dengan tiada akhir. [“Dengan tiada akhir”: ini terdengar seperti neraka, bukan, dan neraka adalah konsep yang juga mereka gunakan untuk menakuti Anda dalam dialektika Kristus/Antikristus]

Rasa takut adalah kekuatan sangat hebat di dalam jiwa manusia, dan ia adalah pembunuh pikiran. Jika mereka bisa membuat Anda terus takut dan menghadirkan dongeng sederhana orang baik vs orang jahat yang tak menuntut pemikiran, mereka sedang melakoni proses berpikir Anda. Anda tak lagi dalam posisi memperkenankannya. Berikut adalah tulisan saya terdahulu tentang penggunaan rasa takut dalam dialektika Timur/Barat…

AWAL PETIKAN

1 — Mereka membingkai aliansi yang terpusat pada China sebagai kekuatan oposisi aliansi Barat.

Bagian strategi ini diisyaratkan dalam pers arus utama dalam artikel UPI 2002 berjudul “China Wants Its Own ‘New World Order’ to Oppose US Version”. Adalah praktek lazim bagi Komplotan untuk memanfaatkan kekuatan-kekuatan bertentangan guna mencapai tujuan mereka, dan mereka selalu memastikan memegang pengaruh atau kendali atas kedua pihak.

2 — Mereka telah dan sedang mendorong khalayak dunia ke dalam genggaman aliansi China.

Bagaimana mereka mengusahakan ini, Anda tanya?

      • Mereka secara luas mempublikasikan New World Order bengis yang dirancang oleh Kekuatan Barat seraya mempublikasikan New World Order ramah yang dirancang oleh China dan sekutu-sekutunya (dengan demikian mengadakan bahaya dari satu sisi dan keselamatan dari sisi lain).
      • Mereka menghasut tindakan keterlaluan dan provokatif, baik ekonomi maupun militer, dari kekuatan-kekuatan Barat (ini menambah wawasan baru tentang kriminalitas Wall Street/City of London dan kemubaziran militer Barat teranyar di Afghanistan, Irak, Mesir, Libya, dan Suriah).
      • Mereka secara luas membeberkan informasi negatif tentang negara-negara Barat, terutama AS. Ini adalah motivasi di balik WikiLeaks, Snowden, dan seribu pengungkapan kecil. Dan setelah Snowden membongkar kegiatan NSA kepada khalayak umum, ke mana dia lari untuk bersembunyi? Pertama ke China (Hong Kong), lalu ke Rusia. Jadi apa pesan psikologisnya? China dan Rusia (aliansi BRICS) adalah tempat ke mana Anda lari untuk menyelamatkan diri dari si jahat AS, sekutu-sekutu Baratnya, dan semua perilaku buruk mereka.

Ini sangat sederhana: Illuminati membangun perangkap kelinci (dalam aliansi BRICS) yang terlihat seperti lubang aman dan nyaman untuk bersembunyi dari bahaya. Kini mereka sedang memukuli semak-belukar (dengan kekuatan-kekuatan Barat) untuk mendorong kelinci menuju perangkap.

AKHIR PETIKAN

Saat Anda baca artikel Veterans Today itu, perhatikan bagaimana ia membantu menakuti orang-orang supaya lari dari Barat kepada Putin (dan PBB lebih kuat yang akan dihadirkannya). Bisakah Anda lihat bagaimana penunggang kuda Barat yang mengamuk dalam gambar akan menakuti para kelinci ke arah perangkap BRICS?

Poin 3 — Perhatikan penyinggungan BABILONIA dan LUCIFER di dalam artikel. Ini adalah bagian dari dialektika spiritual Kristus/Antikristus yang juga coba dijajakan oleh globalis kepada khalayak sadar. Jika Anda tengok sedikit tulisan terdahulu sang pengarang mengenai “Secret Space War”, Anda akan mulai mengerti bahwa konflik “NWO unilateral jahat” vs “NWO multilateral baik” diduga adalah bagian dari konflik “alien jahat” vs “alien baik”.

Tapi sebelum Anda mencoret pria ini dan mencapnya sebagai orang gila, penting untuk dicatat bahwa keluarga Rockefeller-lah yang meluncurkan UFO Disclosure Movement (baca “Why are the Rockefeller and the Jesuits guiding the UFO Disclosure Movement?”), dan Vatikan juga terus membicarakan alien (baca “The Vatican is preparing to introduce the Anunnaki to us”). Meski terdengar gila, urusan ET ini betul-betul terlihat seperti bagian riil agenda mereka. Dan jika Anda baca artikelnya, Anda akan paham kedua pihak yang sedang mereka persembahkan kepada khalayak:

Para “Alien Jahat” — “…Reptoid bawah tanah yang merupakan luciferian, jahat sampai tulang sumsum dan diduga sedang bekerja keras untuk mendirikan sistem NWO Globalis dengan memanfaatkan ‘agama misteri Babilonia’…”

Para “Alien Baik” — “alien agresor sungguhan dari luar angkasa dalam pertempuran penghabisan ternyata akan menjadi tentara Tuhan melawan alien (Draco atau Reptoid) yang muncul dari bawah tanah untuk berperang di pertempuran Armagedon.”

Jadi pihak Antikristus adalah AS, Barat, dan para kadal Luciferian, dan pihak Kristus adalah Rusia, BRICS, dan tentara malaikat dari luar angkasa. Kedengaran seperti film Ed Wood, bukan? Tapi para globalis mungkin betul-betul mencoba mementaskan pertunjukan demikian. Jika Anda tertarik mendalami lubang kelinci yang satu ini, saya anjurkan baca “Obama and the 2nd Coming”. Itu pendahuluan yang bagus untuk mengira-ngira.

Dan sekarang kita temukan alasan untuk harapan sejati…

Poin 4 — Perhatikan, artikel itu berupaya membahas tumbuhnya kesadaran akan peran dialektika Putin.

Federasi Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Putin tampaknya menjadi pengecualian besar terhadap matriks kendali Globalis Sedunia ini.

Sebagian khawatir Rusia hanya memainkan peran dialektikal yang ditugaskan dan tidak betul-betul melawan Sistem NWO yang coba didorong oleh para Globalis ini.

Fakta bahwa mereka bahkan menyinggung hal ini membuat kita tahu Perang Narasi sedang berbalik ke arah mereka. Andai dongeng “Putin pahlawan” tidak goyah, mereka takkan menyinggung dialektika karena takut menarik perhatian ke arah situ. Mereka mengangkatnya karena mereka harus mengangkatnya—mereka harus berbuat sesuatu untuk memeranginya.

Bahkan mereka sampai agak menjauhkan diri dari Putin demi berpura-pura logis dan tanpa bias.

Hingga Presiden Putin melansir semua informasi intelijen ini kepada Media Massa Rusia dan Media Alternatif di internet, kita harus menunda penilaian terkait motif sejatinya betapapun semua informasi itu tampak menjanjikan saat ini.

Tentu saja, aksi menjauhkan diri ini hanya untuk pertunjukan. Sejak dulu mereka adalah promotor pemujaan kepribadian Putin.

(Tautan)

Artikel itu juga menawarkan jalan bagi Putin untuk membuktikan dirinya memang pahlawan dan bukan pemeran dialektika.

Kini saatnya Putin dan Federasi Rusia menunjukkan niat sejatinya apakah mereka otoritatif dalam perangnya melawan Globalis dengan mengeluarkan timbunan informasi intelijen publik besar.

Berhubung peran orang baik Putin dalam dialektika adalah untuk

      1. menghadang Barat (seperti yang sedang dilakukan di Suriah),
      2. MEMBEBERKAN Barat (seperti yang dilakukan bersama Turki), dan
      3. puncaknya mengalahkan Barat,

apa yang diusulkan artikel tersebut pada dasarnya adalah ini:

“Tolong, Tn. Putin, buktikan Anda bukan pemeran dialektika dengan melakukan persis apa yang dituntut oleh dialektika.”

Betapa konyolnya itu?

Dan di situlah terletak harapan kita: mereka sedang kehilangan kendali narasi. Ini mungkin terdengar sepele sekarang, tapi komplikasinya terhadap globalis akan bertumbuh seiring waktu.

Kasih senantiasa bersama Anda…

[Lampiran 1 — 29 November 2015] Putin vs Barat di KTT Perubahan Iklim

Dengan KTT Perubahan Iklim Paris tinggal hitungan jam, ini waktunya untuk menengok KTT G20 yang berlangsung awal bulan ini. Berikut adalah petikan dari Update 87:

AWAL PETIKAN

[Lampiran 10 — 16 November 2015]
Timur vs Barat dalam soal Perubahan Iklim
Menurut sebuah artikel Bloomberg Business berjudul “As Terrorism Unites G-20, Climate Change Expose Divisions

Perpecahan di G-20 mulanya timbul terkait apakah negara-negara akan menyokong pendekatan yang lebih “terdiferensiasi”, di mana negara-negara maju menanggung beban tambahan, atau tanggungjawab emisi “bersama”, yang mengharuskan negara-negara berkembang melakukan pemangkasan lebih besar, menurut para pejabat yang tak mau disebut namanya…

Negara-negara BRICS menyerukan fokus lebih besar pada ikrar emisi “terdiferensiasi” berdasarkan kondisi nasional, menyatakan bahwa mereka lebih suka negara-negara industri berbuat lebih banyak untuk membatasi emisi dibanding negara-negara berkembang.

Paragraf terakhir ini sejalan dengan skeptisme Putin tentang perubahan iklim ulah manusia: “Putin Believes Global Warming ‘Is A Fraud to Restrain Developing Nations’”. Jadi perdebatan soal langkah “terdiferensiasi” vs langkah “bersama” ini mungkin nantinya menjadi alasan yang dikutip untuk potensi penghadangan kesepakatan iklim oleh Putin di KTT mendatang.

Dalam Lampiran 3 update ini saya bertanya, “Pertunjukan macam apa yang akan mereka pentaskan, kumpul akrab kooperatif atau pecah kongsi Barat dan Timur?” Mencermati maju-mundur terkait Suriah dan Perubahan Iklim, kelihatannya KTT G20 sedang dipakai untuk memperlihatkan konflik (lancung) antara Barat dan Timur. Seandainya BRICS dipandang sebagai penghalang Barat dalam urusan Suriah dan Perubahan Iklim, itu akan membuka jalan untuk aksi lebih provokatif oleh “Barat yang edan”.

AKHIR PETIKAN

Menimbang penembakjatuhan pesawat perang Rusia baru-baru ini di Suriah, kita dapat menduga Putin akan mementaskan pertunjukan besar berupa sikap keras terhadap Barat dalam perundingan iklim. Kemungkinan besar ini akan membuahkan salah satu dari dua hasil:

      1. BRICS akan memaksa Barat menerima tanggungjawab pemangkasan karbon “terdiferensiasi” dalam rangka mencapai kesepakatan.
      2. Kesepakatan bulat tidak akan tercapai, dan Putin akan ditunjuk sebagai orang yang menghadangnya.

Yang manapun, naskah globalis mungkin akan menyeru si jahat Barat untuk menghukum Putin, jadi siap-siaplah menyaksikan “serangan teroris” di Rusia setelah KTT berakhir (dan mungkin sebelum akhir tahun).

[Lampiran 2 — 2 Desember 2015] Peran Alex Jones dan David Ickes: Tampar Barat, Promosikan Timur, Jajakan Dialektika

Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah pembaca menanyakan sikap saya tentang Alex Jones dan David Icke. Biar saya awali jawabannya dengan menyatakan bahwa ada dua matriks pengendalian pikiran yang mengepung kita: 1) matriks arus utama di mana kebanyakan orang terperangkap, dan 2) matriks alternatif terkendali di mana kebanyakan orang yang sadar terjerat usai lepas dari matriks arus utama. Alex dan David dua-duanya adalah tokoh terkemuka dalam matriks alternatif terkendali. Dan seperti Veterans Today, pekerjaan mereka adalah menyedot perhatian orang-orang yang mulai bertanya-tanya dan memanipulasi pikiran mereka agar menerima dialetika.

Jika Anda ingin lihat contoh bagaimana Alex Jones melakukan ini, bacalah “Globalist Prophecy Watch: Update 1 — Alex Jones and the Christ Conspiracy”. Anda akan tertarik.

Dan jika Anda ingin lihat David Icke mempromosikan dialektika, kunjungi saja arsip Putin di situsnya. Anda tinggal gulir halaman ke bawah sambil memperhatikan judul-judul dan grafis untuk melihat bagaimana dia menampar Barat, mempromosikan pemujaan kepribadian Putin, dan mendukung konflik dialektika.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.