Oleh: Brandon Martinez
7 Juli 2015
Sumber: www.nonalignedmedia.com
Catatan editor: Kemungkinan besar Israel akan mendekati Rusia pada tahun-tahun mendatang. Si girang Putin selalu mengagumi kebengisan Zionis terhadap bangsa Arab yang coba ditaklukkannya. Putin memodelkan kebijakan pengikisan militerisnya di Chechnya dari operasi teroris Israel di wilayah pendudukan Palestina.
AS telah menjadi sekutu kunci Israel selama berdekade-dekade, tapi sudah tiba waktunya untuk penyusunan ulang Timur Tengah, di mana Rusia bertindak sebagai pembela global Israel, kata Peter Weber.
“Memastikan Israel aman adalah dasar kebijakan luar negeri Amerika yang sakral, dwipartisan, dan tak bisa diganggu-gugat. Tapi sedemikian pentingkah Amerika menjadi negara yang menyediakan perlindungan itu?” tanyanya dalam artikel opini berjudul “Kenapa Rusia Harus Mengambil Alih Pembelaan Israel dari Amerika”.
Kedua negara menikmati jalinan istimewa tapi hubungan mereka belakangan ini tegang. Weber yakin Israel harus meluangkan waktu untuk mengevaluasi ulang kemitraannya dengan Washington dan menempa ikatan lebih dalam dengan Moskow. Kerangka demikian bukanlah gagasan baru. Menurut editor senior di The Week, Rusia dan Israel sudah saling merasa tertarik dan alasan untuk persahabatan baru lahir ini melimpah ruah. Pertimbangkan banyaknya penduduk Israel pengguna bahasa Rusia, sebagai contoh.
Andaikata Rusia berminat pada arsitektur keamanan baru Timur Tengah, Israel akan mendapat manfaat dari modernisasi militer besar-besaran yang sedang dijalankan oleh Rusia. “Jika Rusia melamar, Israel bisa yakin akan senjata canggih dan beking nuklir yang cukup untuk menakut-nakuti negara atau kelompok non-negara paling memusuhi,” tinjau Weber.
Baca selengkapnya di Sputnik.
Unseen Hands 